Blok Kode Anonim PostgreSQL, dengan DO

Blok Kode Anonim Postgresql Dengan Do



PostgreSQL menawarkan blok kode tempat Anda dapat menjalankan tugas kompleks termasuk membuat loop, penghitungan, dan kueri SQL lainnya. Struktur blok mengikuti format tertentu, dan kata kunci DO melambangkan awal blok kode hingga kata kunci END terpenuhi. Struktur blok ini adalah cara terbaik untuk bekerja dengan blok kode anonim untuk melakukan berbagai tugas di database Anda. Kami akan membahas berbagai contoh bekerja dengan kode anonim PostgreSQL dengan Do untuk memastikan Anda merasa nyaman dengannya. Mari kita mulai!

Memahami Struktur Blok Kode PostgreSQL

Blok kode di PostgreSQL mengikuti sintaks berikut:

LAKUKAN [label]

DEKLARASIKAN [deklarasi]

MULAI [pernyataan]

PENGECUALIAN [penangan]

AKHIR [label] ;

Di bagian DECLARE, Anda mendeklarasikan variabel yang ingin Anda gunakan dengan blok kode. Di bagian BEGIN, ini adalah tempat Anda melakukan tindakan seperti kueri SQL. Ini adalah bagian wajib di blok kode. Terakhir, pengecualian digunakan saat menentukan cara menangani kesalahan. Kata kunci END menunjukkan akhir blok. Label mewakili blok anonim.







Contoh Blok Kode Anonim PostgreSQL

Setelah memahami struktur yang diikuti, mari kita berikan contoh penerapannya yang berbeda.



Contoh 1: Blok Kode Sederhana

Contoh ini menunjukkan blok kode tanpa variabel dan hanya menampilkan pesan kepada pengguna menggunakan pernyataan RAISE NOTICE.



Dengan PostgreSQL, blok kode Anda akan langsung dieksekusi ketika Anda menekan tombol “Enter”.





Contoh 2: Blok Kode Anonim

Pada contoh pertama, kami tidak menambahkan blok kode anonim. Kasus seperti ini mengasumsikan bahwa seluruh blok bersifat anonim, dan Anda tidak dapat memiliki semi-blok di dalamnya karena Anda tidak memiliki cara untuk mereferensikannya.



Contoh berikut membuat “main_block”. Perhatikan bahwa Anda harus menyertakannya seperti yang ditunjukkan dalam struktur blok berikut:

Selain itu, saat menambahkan kata kunci END, Anda harus menentukan nama blok kode anonim yang dihentikan.

Contoh 3: Blok Kode Anonim dengan Variabel

Bekerja dengan variabel berguna di dalam blok kode. Variabel dideklarasikan di bagian DECLARE. Meskipun Anda dapat menginisialisasinya di blok yang sama, sebagian besar kasus mengharuskan Anda menginisialisasinya di bagian BEGIN.

Anda dapat mereferensikan variabel dengan menentukan nama blok kode anonim tempat variabel tersebut diinisialisasi. Dengan begitu, jika Anda memiliki banyak blok, seperti blok induk dan anak, Anda tidak akan mengalami kebingungan variabel yang menimbulkan kesalahan.

Saat mendeklarasikan variabel, Anda harus menambahkan tipe variabel untuk PostgreSQL untuk memahami data apa yang diharapkan dan disimpan dalam variabel tersebut. Untuk contoh ini, kita memiliki variabel integer. Kami menambah nilainya dan mencetak pesan ke terminal.

Contoh 4: Blok Kode Anonim PostgreSQL Bekerja dengan Tabel

Saat Anda memiliki tabel di database, Anda bisa menjalankan kueri untuk mereferensikan nilai di tabel Anda. Misalnya, contoh ini menggunakan tabel berikut sebagai referensi:

Kami membuat kueri SELECT di dalam blok kode kami untuk mendapatkan nilai entri tertentu yang cocok dengan kondisi yang ditentukan. Nilai yang diekstraksi kemudian disimpan KE dalam variabel yang dideklarasikan dan sebuah pesan dicetak yang menunjukkan nilai yang diambil.

Namun, pada tabel, dimungkinkan untuk menjalankan kueri yang membuat tabel dan memasukkan nilai ke dalamnya. Perhatikan bagaimana blok kode anonim PostgreSQL berikut membuat tabel bernama “new_1” dan menjalankan kueri penyisipan. Kueri berhasil dijalankan.

Saat kita memeriksa tabel yang tersedia di database, kita dapat melihat bahwa tabel tersebut telah dibuat. Selain itu, dengan memeriksa entri-entrinya, kami mendapatkan entri yang sama dengan yang kami masukkan ke dalam blok kode. Idealnya, Anda dapat menjalankan SQL apa pun, asalkan SQL tersebut benar dan nilainya ditangkap seperti yang diharapkan.

Contoh 5: Bekerja dengan Kode Sub-Blok Anonim

Terkadang, Anda mungkin mendapatkan kasus di mana Anda menginginkan blok luar, blok induk, dan sub-blok lain di dalamnya. Kode Andalah yang menentukan bagaimana sub-blok akan dijalankan. Sekali lagi, Anda dapat memiliki blok luar yang memiliki nama variabel yang sama dengan sub-blok. Saat mereferensikan variabel, Anda harus menentukan blok pemilik.

Dalam contoh berikut, kita memiliki “parent_block” sebagai blok terluar kita. Kami menambahkan bagian DECLARE dan BEGIN lainnya untuk menampung sub-blok. Apalagi kata kunci END digunakan dua kali untuk menutup blok dalam dan luar.

Begitulah cara Anda bekerja dengan sub-blok di blok kode anonim PostgreSQL.

Kesimpulan

Sebagai pengguna PostgreSQL, Anda harus memahami tentang blok kode anonim dan cara menggunakannya. Wawasan yang diberikan dalam panduan ini dan contohnya adalah panduan mudah untuk membantu pemahaman Anda. Teruslah berlatih contoh-contohnya, dan Anda akan segera merasa nyaman bekerja dengan blok kode anonim PostgreSQL.