Cara Menguji Kapasitor

Cara Menguji Kapasitor



Kapasitor adalah perangkat penyimpanan yang menyimpan energi listrik dalam medan listriknya, tidak seperti baterai, kapasitor biasanya memiliki tingkat pengisian dan pengosongan yang lebih tinggi. Kapasitor di sirkuit listrik digunakan untuk berbagai aplikasi untuk energi kuat, menyaring kebisingan di sirkuit digital, untuk koreksi daya di sirkuit AC, dan banyak lagi. Seperti komponen lain dalam rangkaian listrik, kapasitor mungkin rusak, dan hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti panas berlebih, arus atau tegangan berlebih, dan banyak lagi. Jadi, dalam hal ini, ada beberapa cara untuk menguji kapasitor dan panduan ini akan memandu Anda melalui semua metode tersebut secara mendetail.

Garis besar:

Cara Menguji Kapasitor







Berapa lama Kapasitor AC bertahan?
Kesimpulan



Cara Menguji Kapasitor

Saat membangun sebuah sirkuit, penting untuk memeriksa setiap komponen listrik sebelum dan sesudah dipasang di sirkuit untuk memverifikasi apakah komponen tersebut berfungsi dengan sempurna dan memiliki peringkat tegangan dan arus yang diinginkan. Praktik ini dapat membantu menghindari kegagalan komponen apa pun saat sirkuit aktif dan berjalan. Kapasitor seperti yang disebutkan di atas berperan penting dalam rangkaian listrik karena cakupan aplikasinya yang luas dan terdapat hampir di setiap rangkaian listrik.



Jadi, jika Anda sedang membangun rangkaian yang memerlukan kapasitor dan ingin mengujinya sebelum menyambungkannya ke rangkaian atau jika Anda curiga bahwa kapasitor di rangkaian mana pun tidak berfungsi dengan benar, berikut beberapa cara untuk menguji kapasitor. :





  • Menguji Kapasitor dengan Mode Resistor di Multimeter
  • Menguji Kapasitor dengan Mode Kapasitor di Multimeter
  • Menguji Kapasitor dengan Mode Tegangan di Multimeter
  • Menguji Kapasitor menggunakan Konstan Waktu
  • Menguji Kapasitor dengan Mode Kontinuitas pada Multimeter
  • Menguji Kapasitor dengan Tampilan Visual
  • Menguji Kapasitor menggunakan Metode Tradisional
  • Menguji Kapasitor dengan Meter Analog (AVO)

Metode 1: Menguji Kapasitor dengan mode Resistor di Multimeter

Untuk memantau rangkaian, diperlukan data langsung untuk nilai-nilai seperti tegangan, arus, daya, dan lainnya. Untuk itu, ada sejumlah alat ukur seperti multimeter digital yang merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi masalah apa pun di sirkuit. Demikian pula, kita dapat menggunakannya untuk menguji berbagai komponen rangkaian sehingga untuk menguji kapasitor menggunakan mode resistor multimeter berikut beberapa langkahnya:

Langkah 1: Kosongkan Kapasitor



Nilai resistansi kapasitor hanya dapat diukur jika sudah terisi penuh sehingga untuk melepaskan kapasitor cukup dihubungkan dengan resistor. Untuk itu, cukup cabut kapasitor dari rangkaian dan sambungkan probe kapasitor dengan terminal resistor.

Cara lain untuk mengosongkan kapasitor adalah dengan memasang obeng di antara terminal kapasitor, namun pastikan pegangan tangan obeng diisolasi dengan benar, dan pengguna harus mengenakan kacamata pengaman untuk mencegah cedera.

Langkah 2: Atur multimeter digital ke Ohmmeter

Sekarang putar tombol putar dan atur ke ohm, atur ke nilai minimum 1KΩ. Setelah itu, mereka menghubungkan probe hitam dengan port umum multimeter dan probe baca dengan port tegangan/ohm multimeter:

Langkah 3: Hubungkan multimeter dengan Kapasitor

Sekarang sambungkan probe multimeter dengan terminal kapasitor, lihat nilai resistansi yang muncul di layar multimeter dan catat pembacaannya.

Sekarang ulangi langkah ini beberapa kali dan amati bacaannya. Jika tidak ada perubahan sama sekali pada pembacaan maka itu menunjukkan kapasitor mati yang berarti rusak. Ingatlah bahwa metode ini juga dapat dilakukan untuk kapasitor AC.

Metode 2: Menguji Kapasitor dengan Mode Kapasitor di Multimeter

Cara lain untuk menguji kapasitor adalah dengan mencari nilai kapasitansi kapasitor yang sebenarnya. Biasanya nilai pengenal dan nilai sebenarnya memiliki sedikit perbedaan. Untuk memeriksa kapasitansi kapasitor, berikut beberapa langkah yang harus diikuti:

Langkah 1: Atur Putaran Multimeter ke Kapasitansi

Pertama, putar tombol multimeter ke simbol kapasitor dan biarkan kabel merah tetap terhubung ke port tegangan/ohm multimeter:

Langkah 2: Hubungkan Kapasitor dengan Multimeter

Sekarang sambungkan probe multimeter dengan terminal kapasitor dan setelah terhubung multimeter akan mulai menampilkan pembacaan di layarnya. Sekarang catat pembacaannya dan bandingkan dengan nilai kapasitansi yang tertulis pada kapasitor:

Jika pembacaan sebenarnya dan pembacaan yang diberikan mempunyai perbedaan yang besar, berarti kapasitor sudah aus dan perlu diganti.

Metode 3: Menguji Kapasitor dengan Mode Tegangan di Multimeter

Kapasitor dapat diuji dengan memeriksa tegangannya saat terisi penuh, namun untuk metode ini, nilai tegangan kapasitor harus diketahui. Agar dapat dibandingkan dengan pembacaan sebenarnya yang diberikan multimeter, berikut beberapa langkah pengujian kapasitor dengan memeriksa tegangan keluarannya:

Langkah 1: Isi daya Kapasitor

Untuk mengukur tegangan keluaran kapasitor perlu terisi penuh, jadi pertama-tama kita harus mengisi daya kapasitor. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati karena kapasitor dapat rusak jika tegangan yang diberikan lebih besar dari nilai nominalnya, atau diterapkan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Misalnya, jika kapasitor memiliki nilai tegangan kapasitor 15 volt, maka kapasitor tersebut dapat diisi dengan baterai 9 volt. Selain itu, saat mengisi daya kapasitor, berhati-hatilah saat menyambungkan terminal baterai karena sambungan yang salah juga dapat merusak kapasitor.

Cukup sambungkan terminal positif baterai dengan terminal positif kapasitor (kaki pendek) dan terminal negatif kapasitor (kaki panjang) dan tunggu selama 1 hingga 2 detik.

Langkah 2: Atur Multimeter ke Volt

Setelah kapasitor terisi, putar tombol multimeter, atur tegangannya, dan pertahankan kisaran yang sesuai dengan tegangan pengenal kapasitor:

Langkah 3: Hubungkan Kapasitor ke Multimeter

Sekarang sambungkan terminal positif kapasitor dengan probe positif multimeter dan sebaliknya. Setelah itu, Anda akan melihat nilai tegangan muncul di layar meteran, sekarang bandingkan nilai tersebut dengan nilai pengenal.

Jika selisih nilainya lebih kecil berarti kapasitor dalam kondisi baik dan jika selisihnya cukup besar maka kapasitor perlu diganti. Perlu diingat juga bahwa nilai tegangan akan ditampilkan dalam waktu yang sangat singkat, karena kapasitor akan melepaskan tegangannya ke multimeter segera setelah dihubungkan.

Metode 4: Menguji Kapasitor Menggunakan Konstanta Waktu

Konstanta waktu adalah waktu yang diperlukan kapasitor untuk mengisi atau mengosongkan, 63,2% dari tegangan maksimum. Selanjutnya, untuk mengetahui konstanta waktu kapasitor, hasil kali nilai kapasitansi dan resistansi dihitung:

Untuk memeriksa apakah kapasitor dalam kondisi buruk atau baik, dapat digunakan persamaan konstanta waktu. Untuk lebih menyederhanakan, kita dapat mengatakan bahwa dengan menggunakan persamaan konstanta waktu, kita dapat menghitung kapasitansi kapasitor dan kemudian membandingkannya dengan nilai yang tertera di atasnya. Jadi, untuk mengetahui kapasitansi kapasitor menggunakan konstanta waktu, ikuti langkah-langkah berikut:

Langkah 1: Kosongkan Kapasitor Sepenuhnya

Nilai resistansi kapasitor hanya dapat diukur jika sudah terisi penuh sehingga untuk melepaskan kapasitor cukup dihubungkan dengan resistor. Untuk itu, cukup cabut kapasitor dari rangkaian dan sambungkan probe kapasitor dengan terminal resistor.

Langkah 2: Hubungkan Resistor dan Suplai ke Kapasitor

Sekarang sambungkan sebuah resistor dengan kapasitor secara seri, yang memiliki nilai resistansi berkisar antara 5 dan 10 K ohm. Sekarang hubungkan sumber suplai dengan kapasitor, dan itu harus kurang dari kapasitas tegangan maksimum kapasitor dan jaga agar tegangan suplai tetap mati:

Langkah 3: Hubungkan Multimeter ke Kapasitor

Sekarang tempatkan probe multimeter pada terminal kapasitor dan putar tombolnya ke arah pengukuran tegangan. Karena kapasitor habis, maka akan menunjukkan tegangan nol:

Langkah 4: Ukur waktu pengisian kapasitor hingga 63,2%

Sekarang hidupkan suplai dan nyalakan stopwatch, tunggu hingga kapasitor mengumpulkan 63,2% dari tegangan yang diberikan. Misalnya, jika tegangan yang diterapkan pada kapasitor adalah 9V maka 63,2%-nya akan menjadi sekitar 5,7 Volt, jadi dalam hal ini ketika tegangan mencapai 5,7 Volt, hentikan stopwatch.

Langkah 5: Sekarang Temukan Nilai Kapasitansi

Setelah Anda mencatat waktu yang dibutuhkan kapasitor untuk mengisi daya hingga 63,2% dari tegangan yang diberikan, carilah kapasitansi kapasitor dan bandingkan dengan pembacaan kapasitansi yang terukir di atasnya. Jika selisih antara nilai terukur dan nilai hitung besar, berarti kapasitor rusak, begitu pula sebaliknya.

Jadi, misalnya, jika kapasitansi pengenal sebuah kapasitor adalah 470 µF dan memiliki tegangan pengenal 16 volt. Sebenarnya, waktu yang dibutuhkan untuk mengisi kapasitor hingga 63,2% adalah sekitar 4,7 detik dan resistansinya sekitar 10 KΩ maka kapasitansinya akan menjadi ketika tegangan yang diberikan adalah 9V:

Jadi sekarang disini kapasitansi sebenarnya dan nilai kapasitansi yang diberikan adalah sama, artinya kapasitor dalam kondisi baik. Nilainya mungkin berbeda jika rentang selisih nilainya antara ± 10 hingga ± 20.

Metode 5: Menguji Kapasitor dengan Mode Kontinuitas dalam Multimeter

Pemeriksaan kontinuitas adalah salah satu cara tercepat untuk menguji kapasitor apakah berfungsi atau tidak karena hal ini menyebabkan korsleting dan jika kapasitor berfungsi maka multimeter akan mulai berbunyi bip. Memeriksa kontinuitas kapasitor adalah proses dua langkah:

Langkah 1:  Setel Multimeter ke Kontinuitas

Pada multimeter terdapat opsi pengecekan kontinuitas yang dapat digunakan untuk mengecek kondisi perangkat rangkaian. Jadi, untuk menguji apakah kapasitor dalam kondisi baik atau buruk, pindahkan tombol multimeter ke opsi kontinuitas:

Langkah 2: Periksa Kontinuitas Kapasitor

Sekarang letakkan probe positif multimeter pada terminal positif kapasitor dan terminal negatif pada probe umum multimeter:

Setelah disambungkan, multimeter akan mulai berbunyi bip, kemudian multimeter menampilkan tanda garis terbuka yang berarti kapasitor dalam kondisi baik. Sedangkan sebaliknya jika multimeter tidak berbunyi berarti kapasitor perlu diganti. Apalagi jika bunyi bip terus terdengar meski setelah beberapa waktu, berarti kapasitor mengalami korsleting dan perlu diganti.

Catatan: Jangan lupa untuk mengosongkan kapasitor sepenuhnya sebelum melakukan metode ini, karena Anda tidak akan bisa mendapatkan hasil yang akurat.

Metode 6: Menguji Kapasitor dengan Tampilan Visual

Terkadang, jika kapasitor tidak berfungsi dengan benar, kapasitor mungkin rusak karena variasi tegangan dan arus yang tidak stabil. Terkadang dari tampilan visual kapasitor dapat di tes apakah dalam keadaan baik atau tidak, hal ini adalah ketika kapasitor mengalami kerusakan yang sangat parah.

Jadi, untuk mencari adanya kerusakan pada kapasitor, periksa dulu bagian atas kapasitor dan jika tanda silangnya timbul keluar maka itu tandanya kapasitor tersebut rusak. Jika sisi atas rata dengan benar, berarti kapasitor baik-baik saja:

Apalagi jika bagian bawah kapasitor menggembung tidak rata dan menggembung tidak beraturan, berarti kapasitor tersebut dalam kondisi buruk atau rusak. Hal ini biasanya terjadi ketika gas dalam kapasitor yang terbentuk akibat kerusakan tidak dapat keluar dari ventilasi di sisi atas. Namun jika bagian bawahnya juga rata dan membulat sempurna, berarti kapasitor dalam kondisi baik.

Jenis kerusakan lain dapat diamati pada kapasitor seperti bekas terbakar, retak, atau terminal rusak. Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa kapasitor rusak dan jenis kerusakan ini terutama terlihat pada kapasitor keramik.

Metode 7: Menguji Kapasitor menggunakan Metode Tradisional

Ketika baterai atau perangkat penyimpanan lainnya memiliki daya simpan yang cukup di dalamnya, maka jika kedua terminalnya dihubungkan satu sama lain maka akan menghasilkan percikan api yang menunjukkan bahwa perangkat tersebut dalam kondisi baik.

Hal yang sama berlaku dalam kasus kapasitor, jika kedua terminal kapasitor dihubung pendek, maka dalam kasus ini percikan api diamati dalam waktu yang sangat singkat. Artinya kapasitor dalam kondisi berfungsi, namun untuk itu kapasitor harus terisi penuh. Berikut adalah beberapa langkah secara rinci yang harus dilakukan untuk menguji kapasitor:

Langkah 1: Isi daya Kapasitor

Ada berbagai cara untuk mengisi kapasitor dan karena kapasitor untuk rangkaian AC dan DC berbeda, metode pengisiannya juga berbeda. Perbedaan utamanya adalah untuk kapasitor DC dihubungkan ke sumber DC, bisa berupa baterai atau generator fungsi apa pun.

Selain itu, untuk kapasitor AC dihubungkan ke suplai AC namun untuk keduanya resistor bernilai tinggi dihubungkan untuk mengurangi risiko kerusakan kapasitor dengan memperlambat laju pengisian. Jadi, dalam kedua kasus, sambungkan resistor secara seri lalu sambungkan ke sumber listrik, setelah itu tunggu hampir 2 hingga 3 detik dan putuskan sumber listrik:

Untuk mengisi daya kapasitor dengan aman, khususnya dalam kasus kapasitor DC, pilihlah level tegangan yang benar karena tegangan yang berlebihan dapat merusak kapasitor. Selalu disarankan agar sumber tegangan memiliki tegangan maksimum yang lebih rendah daripada kapasitas tegangan pengenal kapasitor.

Langkah 2: Pendekkan Terminal Kapasitor

Sekarang sambungkan kedua terminal kapasitor satu sama lain dan jika intensitas percikannya tinggi berarti kapasitor tersebut cukup baik dalam menahan muatan. Sebaliknya jika percikan api relatif lemah berarti kemampuan kapasitor dalam menahan muatan listrik rendah sehingga perlu diganti.

Catatan: Untuk mencoba cara ini, gunakan kacamata pengaman yang tepat dan kenakan sarung tangan untuk mencegah cedera, terlebih lagi cara ini hanya disarankan bagi profesional yang berpengalaman.

Metode 8: Menguji kapasitor dengan Analog Meter (AVO)

Penggunaan meter analog telah berkurang karena adanya multimeter digital karena memberikan pembacaan yang lebih akurat. Namun, untuk menguji perangkat listrik yang berbeda, meteran analog dapat menjadi pilihan yang masuk akal karena lebih sensitif terhadap perubahan kecil dalam besaran listrik. Jadi untuk menguji suatu kapasitor dapat digunakan multimeter analog dengan mode Ohm, dan berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam hal ini:

Langkah 1: Kosongkan Kapasitor

Untuk mengetahui hambatan kapasitor menggunakan multimeter analog merupakan cara yang efektif untuk menguji suatu kapasitor. Jadi, untuk mencapai hal tersebut, kapasitor harus dikosongkan dengan benar terlebih dahulu karena dapat mempengaruhi pembacaan yang ditampilkan pada multimeter analog. Untuk melepaskan muatan kapasitor, ada beberapa cara, namun yang paling mudah adalah dengan menghubungkan resistor di antara terminal kapasitor:

Jaga agar resistor tetap terhubung di antara terminal selama 3 hingga 4 detik untuk mengosongkan kapasitor sepenuhnya.

Langkah 2: Hubungkan Kapasitor dengan Multimeter Analog

Sekarang putar kenop multimeter dan atur ke nilai resistansi tertinggi, kemudian sambungkan probe meter dengan kapasitor yaitu probe positif dengan terminal positif dan sebaliknya. Nah, jika meteran menunjukkan resistansi yang sangat rendah, berarti kapasitor mengalami hubungan pendek dan kondisinya tidak baik.

Apalagi jika tidak ada defleksi sama sekali pada meteran maka berarti kapasitor tersebut dalam keadaan rangkaian terbuka yang menunjukkan, bahwa kapasitor yang baik adalah yang pada mulanya mempunyai hambatan yang rendah, namun lambat laun bertambah dan menjadi tak terhingga:

Berapa Lama Kapasitor AC Bertahan?

Tidak ada masa pakai kapasitor AC yang sebenarnya karena sangat bergantung pada kondisi kerja seperti tegangan, perlindungan lonjakan arus, dan suhu kerja. Namun, kapasitor AC rata-rata dapat bekerja dengan sempurna hingga 10 hingga 20 tahun , tapi sekali lagi itu tidak terlalu pasti. Oleh karena itu, agar kapasitor dapat bertahan lebih lama, lakukanlah pemeriksaan rutin pada rangkaiannya.

Kesimpulan

Kapasitor, dalam rangkaian listrik, bekerja dengan menyimpan muatan listrik di antara pelatnya, dan seiring waktu kapasitor mulai kehilangan efisiensinya, dan hal ini dapat disebabkan oleh berbagai alasan. Ini termasuk panas berlebih, fluktuasi nilai tegangan dan arus, dan alasan serupa lainnya.

Nah, untuk menguji suatu kapasitor apakah itu AC atau DC ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Salah satu cara termudah untuk menguji apakah kapasitor berfungsi atau tidak adalah dengan memeriksa resistansinya ketika dayanya sudah habis. Selain itu, cari tahu nilai kapasitansi sebenarnya dengan menggunakan metode konstanta waktu untuk melihat apakah kapasitor dalam kondisi baik.