Blog ini akan mengilustrasikan penggunaan blok statis di Java.
Apa itu 'Blok Statis' di Jawa?
Sebuah blok dialokasikan sebagai “ statis ” dengan mengaitkan kata kunci statis dengannya. Blok ini memiliki prioritas lebih tinggi daripada “ utama ” sehingga mereka dieksekusi sebelum “ utama() ' metode.
Sintaksis
classMain {
statis {
Sistem . keluar . println ( 'Halo Dunia' ) ;
} }
Dalam sintaks di atas, blok yang disertakan ditetapkan sebagai “ statis ” dan akan dipanggil sebelum main.
Pertimbangan Penting Terkait “Blok Statis”
- Blok statis di Java dipanggil secara otomatis saat kelas dimuat di memori.
- Ini dijalankan hanya sekali, bahkan jika beberapa objek kelas dibuat.
- Tidak ada batasan/pembatasan pada jumlah blok inisialisasi statis dalam suatu kelas.
- Blok ini juga dapat digunakan untuk menginisialisasi variabel statis.
Contoh 1: Pemanfaatan 'Blok Statis' di Jawa
Dalam contoh ini, blok statis dapat digunakan untuk mengamati urutan di mana ia dapat dieksekusi sehubungan dengan main:
Contoh kelas publik {
statis {
Sistem . keluar . println ( 'Ini adalah blok statis!' ) ;
}
publicstaticvoidmain ( Rangkaian [ ] argumen ) {
Sistem . keluar . println ( 'Ini yang utama!' ) ;
} }
Di blok kode di atas, cukup sertakan “ statis ” blokir akumulasi pesan yang disebutkan dan pada langkah berikutnya, tampilkan pesan yang diberikan di “ utama ”.
Keluaran
Dalam keluaran ini, dapat dianalisis bahwa blok statis dipanggil sebelum main.
Contoh 2: Menjalankan Nilai Statis Dalam “Blok Statis” di Java
Dalam ilustrasi khusus ini, nilai statis dapat diinisialisasi di blok statis dan kemudian ditampilkan di main:
classcustom {staticint i ;
statis {
Saya = 10 ;
Sistem . keluar . println ( 'Blok Statis dipanggil!' ) ;
} }
Contoh kelas publik {
publicstaticvoidmain ( Rangkaian [ ] argumen ) {
Sistem . keluar . println ( kebiasaan. Saya ) ;
} }
Pada baris kode di atas:
- Pertama-tama, buat kelas bernama “ kebiasaan ”.
- Di dalam kelas, tentukan ' statis ” variabel dan menginisialisasi dalam dialokasikan “ statis ' memblokir.
- Terakhir, aktifkan variabel yang diinisialisasi di main dengan merujuk ke kelas yang memuatnya.
Keluaran
Dalam hasil di atas, dapat dilihat bahwa, demikian juga, “ statis ” blok dieksekusi terlebih dahulu, dan nilai yang diinisialisasi dalam blok ini juga ditampilkan.
Contoh 3: Menjalankan “Blok Statis” Sebelum Konstruktor
Dalam contoh ini, blok statis dapat ditentukan sebelum konstruktor, dan prioritas serta pelaksanaannya dapat diamati sesuai:
classcustom {statis {
Sistem . keluar . println ( 'Ini adalah Blok Statis' ) ;
}
kebiasaan ( ) {
Sistem . keluar . println ( 'Ini adalah Konstruktor' ) ;
} }
Contoh kelas publik {
publicstaticvoidmain ( Rangkaian [ ] argumen ) {
objek kustom1 = baru kebiasaan ( ) ;
objek kustom2 = baru kebiasaan ( ) ;
} }
Pada baris kode di atas:
- Demikian juga, tentukan kelas bernama ' kebiasaan ”.
- Sekarang, tentukan ' statis ” blok dan sertakan konstruktor kelas, yaitu, “ kebiasaan() ” memiliki pesan yang dinyatakan, masing-masing.
- Di bagian utama, buat dua objek dari kelas yang dibuat untuk menjalankan fungsionalitas kelas dalam urutan prioritas yang sesuai.
Keluaran
Dalam keluaran ini dapat dilakukan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
- Blok statis diberikan prioritas lebih tinggi dibandingkan dengan konstruktor yang terkandung.
- Dua objek kelas dibuat, tetapi blok statis dieksekusi sekali, seperti yang dibahas sebelumnya.
Kesimpulan
“ blok statis ” di Java mengeksekusi hanya sekali ketika sebuah kelas dimuat ke dalam memori dan dieksekusi sebelum “ utama() ' metode. Contoh-contoh yang dibahas dalam artikel membuktikan bahwa blok-blok ini masing-masing memiliki prioritas lebih tinggi daripada konstruktor utama dan kelas, dan dipanggil hanya sekali, terlepas dari jumlah objek yang dibuat. Blog ini membahas penggunaan blok statis di Java.