Cara Mengganti Nama Direktori di Linux

Cara Mengganti Nama Direktori Di Linux



Direktori di Linux adalah folder yang digunakan untuk menyimpan dan mengatur file. Anda dapat menyusun direktori, mengubah izinnya, membuat tautan pintasan ke direktori tersebut, dan banyak lagi. Di antara sekian banyak fitur tersebut, Anda juga dapat mengubah nama direktori yang merupakan tugas mendasar pengguna Linux. Selain itu, penting untuk mengganti nama direktori untuk memastikan akses mudah dan menyusun data.

Pengguna sering kali membuat direktori sementara. Namun karena alasan yang jelas, mereka perlu mengganti namanya nanti. Namun, banyak dari mereka yang tidak mengetahui metode yang digunakan untuk proses ini. Jangan khawatir jika Anda salah satunya karena panduan ini akan membahas secara singkat cara mengganti nama direktori di Linux.

Cara Mengganti Nama Direktori di Linux

Mengganti nama direktori itu mudah di Linux. Anda dapat melakukannya menggunakan perintah “mv” sederhana dengan sintaks berikut:







mv [ nama direktori lama ] [ nama direktori baru ]

Sebelum menggunakan perintah ini, navigasikan ke direktori induk dari direktori yang ditargetkan. Jika tidak, perintah tersebut tidak akan berfungsi. Setelah itu, periksa isi direktori tersebut menggunakan perintah “ls” untuk memverifikasi bahwa direktori target ada di dalamnya.





Misalnya, seperti yang Anda lihat pada gambar sebelumnya, kami memiliki direktori bernama “Temp_Directory”. Jadi, mari kita ganti namanya menjadi “Scripts”.





mv Skrip Direktori Temp_

Perintah “mv” tidak menampilkan apa pun setelah eksekusi berhasil. Oleh karena itu, gunakan kembali perintah “ls” untuk memverifikasi perubahan.



Catatan : Jika direktori yang diubah namanya awalnya direferensikan di suatu tempat, seperti dalam skrip atau konfigurasi tertentu, perbarui referensi ini untuk menghindari kesalahan di masa mendatang.

Kesimpulan

Proses mengganti nama direktori sangatlah mudah. Jadi, panduan ini menjelaskan secara singkat cara mengganti nama direktori di Linux. Dimulai dengan menavigasi ke direktori induk, kemudian menggunakan perintah “mv” untuk mengganti nama direktori yang ditargetkan, dan terakhir memverifikasi perubahan. Selain itu, pengguna dapat mengganti nama direktori mereka secara efisien dengan mengikuti proses untuk memelihara sistem file yang terorganisir dan terstruktur dengan baik.