Bagaimana Cara Kerja Relai?
Relai memiliki dua konfigurasi yaitu Biasanya Terbuka dan Biasanya Tertutup. Penggunaan konfigurasi tergantung pada jenis operasi apa yang ingin Anda lakukan
Konfigurasi Biasanya Terbuka (TIDAK).
Konfigurasi biasanya terbuka digunakan ketika Anda ingin mengaktifkan relai, menutup sakelar, dan menyelesaikan rangkaian pada sinyal TINGGI. Dalam keadaan ini, arus mengalir dari terminal COM ke terminal NO. Segera setelah relai menerima sinyal RENDAH, relai MATI dan sirkuit terbuka.
Konfigurasi Biasanya Tertutup (TIDAK).
Ini berlawanan dengan Konfigurasi Biasanya Terbuka (TIDAK). Konfigurasi Biasanya Tertutup digunakan ketika Anda ingin mengaktifkan relai, menutup sakelar, dan menyelesaikan rangkaian pada sinyal RENDAH. Dalam keadaan ini, arus mengalir dari terminal COM ke terminal NC. Segera setelah relai menerima sinyal RENDAH, relai MATI dan sirkuit terbuka.
Konfigurasi Pin Relai
Sebuah relay memiliki dua set pin. Satu set adalah pin input dan set lainnya adalah pin output.
Pin masukan
- VCC: Ini digunakan untuk memberikan suplai DC ke relai
- GND: Ini adalah terminal darat
- DI atau S: Ini digunakan untuk menerima sinyal dari Arduino
Pin Keluaran
- DENGAN : Ini adalah pin umum yang digunakan dalam konfigurasi yang biasanya terbuka dan juga biasanya tertutup.
- TIDAK: Ini digunakan untuk keadaan normal terbuka.
- NC: Ini digunakan untuk keadaan normal tertutup.
Bagaimana cara mengatur Relay 5V di Arduino?
Untuk mengatur relai 5V di Arduino, Anda harus memenuhi persyaratan perangkat lunak dan perangkat keras.
Persyaratan Perangkat Lunak:
- IDE Arduino
Persyaratan Perangkat Keras:
- Papan Arduino
- Modul Relai 5V
- Bel
- Papan tempat memotong roti
- Menghubungkan Kabel
Diagram Sirkuit
Buat koneksi sesuai dengan diagram sirkuit yang diberikan:
1. Hubungkan VCC atau modul relay 5V ke pin Arduino yang bertanda 5V.
2. Hubungkan pin GND dari modul relai ke pin Arduino yang bertanda GND.
3. Hubungkan pin Input atau Sinyal modul relai ke pin 8 atau papan Arduino.
4. Sambungkan buzzer antara terminal COM dan NO dari modul relai 5V.
Setelah Anda membuat koneksi seperti yang dijelaskan di atas, sekarang Anda dapat memasukkan kode yang diberikan ke Arduino dan kemudian menjalankan rangkaiannya.
int RelayPin = 8 ;ruang kosong mempersiapkan ( ) {
// Tetapkan RelayPin sebagai pin keluaran
pinMode ( RelayPin, OUTPUT ) ;
}
ruang kosong lingkaran ( ) {
// Ayo nyalakan relai...
digitalWrite ( RelayPin, RENDAH ) ;
menunda ( 10.000 ) ;
// Ayo matikan relai...
digitalWrite ( RelayPin, TINGGI ) ;
menunda ( 10.000 ) ;
}
Sekarang, ketika Anda menjalankan sirkuit Anda, relai akan menyalakan bel dan bel akan tetap menyala selama sepuluh detik dan kemudian akan tetap mati selama sepuluh detik.
Jika Anda ingin mengetahui metode lain untuk menyiapkan relai 5V, lihat artikel berikut:
- Relay dengan ESP32 Menggunakan Arduino IDE
- Apa itu Arduino Relay
- Cara Interface Modul Relay dengan Arduino UNO
Kesimpulan
Relai dapat digunakan untuk mengontrol peralatan yang berbeda. Modul relai 5V dapat dengan mudah diatur di Arduino menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sederhana. Dengan mengaturnya dengan Arduino, menjadi mudah untuk menghidupkan atau mematikan relai melalui kode sederhana. Ini membantu untuk mengotomatiskan fungsi relai.